Ketika harga diri hanya sebatas harga makanan.

Hey stop deh bilang.”traktir dong, jajanin kita dong, makan-makan, oleh-oleh ya?” situ ngasih modal? Situ ngasih uang jajan? Ngenes masih dengar ucapan seperti ini dimana-mana. Mental situ sehat? Bilang kepengen kaya tapi maunya gratisan.
Denger ya? Mulut saya jahat, jari saya yang mengekspresikanya lewat ketikan di laptop. Ngenes, ngenes, ngenes! Gak nyalahin kamu, gak nyalahin tabiat kamu,,,,cuman mau ngasih tau yang bener.

by pimawola


Dengar ya dengar, mental orang kaya itu gak minta-minta. Yang ada dia yang jajanin, dia yang nraktirin. Apa sih itu kaya? Yang duitnya banyak? Yang bisa beli ini itu?
SALAH! Kaya itu ketika kamu cukup, dan masih bisa berbagi dari kecukupan kamu. Nah cukup kan relatif ya? Tergantung kepuasan diri kamu. Kalo makan singkong aja cukup, dan sisanya kamu bisa berbagi, itu namanya kaya bro. Semua orang kaya, hanya dia gak sadar bahwa dirinya kaya.
Melihatnya orang di medsos yang makan diresto, naik pesawat jet, mobilnya Bugatti, tasnya kulit kadal langka. Yaela,,,,,,,belum tentu mereka bahagia. Kita punya kebahagiaan kita sendiri. Sederhana, bersahaja, namun tetap peduli sesama.
https://tiresandparts.net/
by pimawola
Jadi please stop bilang” ada snacknya gak? Kalo gak ada biar mereka aja yang kerja” ampun deh, perut aja yang dipikir. Gara-gara gak ada snack trus lo gak kerja? Seisi semesta kalo muat diperut lo juga bakal lo embat. Situ kerja ya, bukan bos. Situ kerja team ya, bukan sendirian.
Keserakahan yang merendahkan dirimu dimata orang lain. Jadi, junjung harga dirimu. Berhentilah melecehkan diri kamu sendiri hanya gara-gara makanan. Berhentilah meminta, mulailah memberi.


Karena dari memberi, kita menuai. Itu janji ALLAH.

إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 37).


bahkan dikuatkan oleh Hadist:

عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ ؛ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ، وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ، وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ عَنِ الْمَسْأَلَةِ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى. وَالْيَدُ الْعُلْيَا اَلْمُنْفِقَةُ. وَالسُّفْلَى اَلسَّائِلَةُ         

“Hadits riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ketika berada di atas mimbar, beliau menuturkan tentang sedekah dan menjaga diri dari meminta. Beliau bersabda: Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan yang di atas adalah yang memberi dan yang di bawah adalah yang meminta”.

http://amirulloh94.blogspot.co.id/2014/03/hadist-memberi-lebih-baik-daripada.html



Sudah dulu ya, semoga bermanfaat.

Tangsel, 22 November 2017
Salam dari manusia yang selalu belajar untuk memberi
Dian Mukti Primasari

Comments

Popular Posts