Menjadi sumber daya yang senantiasa belajar
Menjadi sumber daya yang senantiasa belajar
Baru sekitar 60 detik yang lalu saya melihat iklan dibawah ini.
Senyum-senyum dan langsung aja pengen nulis.
Teman-teman yang baik hatinya, saya hanya ingin share sedikit
yang saya ketahui. Apabila saya salah, mohon dikoreksi.
Flashback pengalaman saya tahun 2011 baru lulus dari salah satu
perguruan tinggi swasta yang mana semua mahasiswanya dicetak untuk menjadi
pengajar. Polos, bercita-cita tinggi dan masih muluk-muluk kala itu.
Berkeinginan besar menjadi tenaga pengajar lantas membuat saya gelap mata untuk
melamar banyak sekolah di daerah saya tinggal yaitu Semarang. Lalu saya
mengekspansi jajahan surat lamaran saya ke daerah kabupaten yaitu Demak. Satu
persatu surat lamaran saya kirimkan via pos maupun secara langsung. Ditolak
udah jadi makanan sehari-hari. Tapi dasarnya saya masih semangat Bramakumbara,
saya masih saja ngotot bagaimana caranya supaya saya bisa mendapat pekerjaan
yang sesuai jurusan saya.
Tukang fotokopi jadi tau nama saya, tukang foto jg mungkin
nyimpen softfile muka saya gara-gara saking seringnya saya bertandang ke toko
mereka. Ya.. itung-itung nambah sodara, haha...
Oke lanjut yak,, Sebulan, dua bulan, saya sudah mulai
"gelisah aku gelisah, wo wo wo la la lala..." eh maap malah nyanyi.
Maklum mau jadi biduan gak jadi. Oya maaf fokus...
Hampir dua bulan saya frustasi nunggu panggilan dari
sekolah-sekolah yang sudah saya datangi. Kabar tak kunjung datang, galau merana
dah pokoknya. Akhirnya saya pasrah.. eh ada saudara ngasih info tentang
beasiswa, dapetlah lumayan sekolah singkat 6Bulan yang bikin kepala botak.
Cerita beasiswa kapan-kapan aja ya...kali ini mau bahas itu brosur.
Singkat cerita setelah lulus beasiswa saya kembali menjadi
pengangguran yang nyata. Waktu itu kurang lebih 1-2 bulan jg. Ya Ampyunnnn,
cari kerjaan susah amat yak..
Pada jaman itu internet masih terbatas penggunanya. Saya
iseng-iseng melamar pekerjaan di sekolah-sekolah luar daerah. Dari yang dalam
negeri sampai luar nan jauh disana. Kirim tuh by email pagi-pagi bangun
tidur...siut..."message has been sent!" Eh, jam 14.30 dapet jawaban,
ditelponlah saya oleh HRD sekolah tersebut.
Dasar maklum gadis desa ya belum berpengalaman, ditawarin angka
langsung tergoda. Gak nanya detail langsung iya aja. Datanglah saya ke ibu
kota, Jakarta.
Polos banget tuh,langsung tanda tangan setelah membaca surat
kontrak yang kekuatan hukumnya dipertanyakan. Ada 2 lembar yang saya tanda tangani,
tapi kok ya yang dibagi ke saya yang gak ada materainya. Sementara disitu
ditulis jumlah gaji dan denda yang harus saya bayarkan apabila saya melanggar
kontrak. Et dah, baru tau ya sekarang-sekarang ini pas udah banyak bertanya dan
belajar. Akibatnya apa? Selama 1 tahun saya digaji ya itu tok, tidak ada
tunjangan apapun. Murni pure angka yang ditulis di surat kontrak. Cukup gak
Prim? Miaw! Boro-boro...padahal harapan besar saya gantungkan di sekolah
pertama saya. Tapi kalau memang belum pas ya mau diapain lagi..waktunya move
on.. 😊
Nah apa hubunganya tulisan saya dengan brosur diatas? Tidak ada
niat menjelekkan institusi manapun, perusahaan manapun, saya ingin menghimbau
kepada temen-temen yang baru lulus seperti saya dulu atau temen-temen yang sedang
mencari pekerjaan. Pelajarilah surat kontrak kerja dengan baik dan seksama.
Kalau ada bahasa yang ambigu, tanyakanlah. Kalau belum deal, buat kesepakatan
lagi. Karena sifat surat kontrak kerja belum kaku ketika belum ditandatangani.
Yang ingin saya soroti jg lamanya kontrak itu berlaku. Temen-temen, kira-kira
kalau kamu menandatangani surat kontrak kerja yang tulisannya kayak brosur
diatas itu berapa lama ya waktu bekerjanya?
3 Tahun lah Prim! Nah tuh pinter..
Kalau kita masih kontrak, berarti status kita belum pegawai
tetap. Yang mana fasilitas dan privilege
dengan pegawai masih dibedakan.
Yuk kita baca definisinya:
Definisi dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan kontrak adalah
sbb:
1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh perusahaan untuk jangka waktu
tertentu saja, waktunya terbatas maksimal hanya 3 tahun.
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak
dituangkan dalam “Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu”
3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan
4. Status karyawan kontrak hanya dapat diterapkan untuk pekerjaan
tertentu yang menurut jenis dan sifat
atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
– Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya ;
– Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang
tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun ;
– Pekerjaan yang bersifat musiman; atau
– Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru,
atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan. ( kalau ngajar
kok ya masih aja dianggap musiman, hellow...emang anak situ semusim doang
sekolahnya???)
– Untuk pekerjaan yang bersifat tetap, tidak dapat diberlakukan
status karyawan kontrak.
6. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum
berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu,
atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena terjadinya pelanggaran terhadap
ketentuan yang telah disepakati bersama, maka pihak yang mengakhiri hubungan
kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar gaji karyawan
sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja
7. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan menetapkan ybs
menjadi karyawan tetap, maka masa kontrak tidak dihitung sebagai masa kerja.
Definition source:
http://portalhr.com/konsultasi/beda-karyawan-tetap-dengan-karyawan-kontrak/
Coba kita kaji yuk apa keuntungan dan kekurangan surat kontrak
kerja yang kurun waktunya 3th.
Keuntungannya:
1. Kamu bakal menjadi
pegawai di institusi atau perusahaan tersebut selama 3th. Artinya kamu gak
pengangguran.
2. Fasilitas bisa kamu nikmatin pula selama kamu bekerja disana.
Contoh: Rumah dinas, alat transportasi, dll. Yang mana harusnya dibedakan dg
pegawai tetap.
Tolong bantu komen ya.. seperti yang saya bilang pengetahuan saya
terbatas
Kerugianya? Duh banyak
cuy...
Banyak pula dari kita yang belum tau peraturan ketenaga kerjaan
terjerembat di lubang yang gelap ini. Coba kita ulas satu persatu.
Lamanya bekerja sudah tertulis disitu. Gak ada jaminan kamu bakal
diangkat pegawai tetap.
Poin 6 dari definisi menjelaskan pula bahwa kita harus bayar
denda tertentu apabila memutus hubungan kerja. Biasanya perhitunganya luar
biasa ribet dan gedenya naudzubillah.
Gaji kamu nih, dan tunjangan-tunjangan yang sudah tertulis di
kontrak, bakalan berlaku selama masa berlaku surat kontrak. Astagfirullah
kasian banget kita..padahal pertahunnya ada yang namanya "inflasi"
dan itu gak bisa kita tolak keberadaannya. Mau teriak-teriak demo gimana bisa,
orang sudah jelas tertulis angka kita segitu. Mau protes ya kudu sabar..kalau
gak, kena jeratan hukum. Miaw...
Fasilitas jaminan sosial, kesehatan dan jaminan-jaminan lain
biasanya diprioritaskan untuk karyawan tetap.
Duh saya udah ngantuk lagi, padahal masih ada beberapa hal.
Semoga saya ingat dan bisa meneruskan tulisan saya ini.
Oya sebelum pamit..
Teman-teman yang pintar, yuk senantiasa bertanya dan belajar agar
kita tidak terperdaya dengan pihak yang kurang bertanggung jawab. Saya sedih
dengan kondisi negeri ini, saya percaya masyarakat Indonesia itu cerdas dan
berhati mulia.
Maaf kalau banyak salah kata, semoga bermanfaat.
Salam pegawai tetapnya Allah
Semarang, 22 Juni 2017
Pimawola
Comments
Post a Comment